Keseharian, Perenungan

Hakikat Puasa Itu?

Alhamdulillah, sudah 12  hari bulan ramadhan ini telah kita jalani bersama. Bulan ramadhan begitu indah, semua amalan ibadah terasa nikmat sekali. Di siang hari kita diwajibkan berpuasa dan dimalam harinya dihiasi dengan semarak suasana masjid. Jika ingin dilihat dari sisi agama, saya ga ahli dalam masalah itu, silahkan nanya ke pak ustadz 🙂 . Namun mari kita sedikit analisa, kenapa di bulan ramdhan kok malah semua harga barang pokok jadi naik? Jika hal itu terjadi waktu lebaran mungkin ga aneh. Tapi kenapa di bulan puasa (bahkan jauh sebelum bulan puasa) harga sembako jadi naik? padahal lebaran masih jauh…

Saya bukan orang ekonomi, jadi saya analisa saja secara awam saja. Padahal di bulan puasa otomatis di siang hari kita tidak makan siang, kecuali bagi mereka yang berhalangan, jadi logikanya tentu kebutuhan akan hidup menjadi berkurang ( terutama untuk urusan makan) tapi eh nyatannya yang terjadi malah kebalikannya, kebutuhan akan konsumsi  malahan justru bertambah. Aneh kan? Yang di hari – hari biasa ga beli kolak, di bulan puasa jadi mendadak beli kolak. Yang di hari biasa ga minum es, di bulan puasa jadi mendadak minum es. Makanan pun yang di hari – hari biasa itu “biasa – biasa” saja, jadi menjadi “ngga biasa” di bulan puasa.

Ya gimana ngga? menjelang buka, seakan – akan yang kita ingin makan banyak sekali, mulai dari kuantitas hingga jenisnya yang juga  nggak kalah banyak. Semuanya itu dengan tujuan memanjakan si perut kita ini. Menurut saya sih ngga masalah selama menu yang dihidangkan itu dengan tujuan mengikuti sunnah rasul, ya seperti contohnya, berbuka dengan yang manis. Meskipun berbuka dengan yang manis sebenarnya tidak harus mahal ( saya di rumah biasa meminum teh hangat saat berbuka, berlawanan dengan orang banyak yang malah minum es. apakah ada dampak buka puasa dengan es? konon katanya sih begitu, tapi saya ngga tau banyak , karena saya bukan orang kesehatan ).

Yang patut disayangkan adalah ketika menu buka puasa yang dimakan  hanyalah hasil sebuah permufakatan  “balas dendam”. Ya, mentang – mentang  siang hari idak boleh makan , maka di saat buka porsinya harus 2 kali lipat ukuran normal. Padahal esensi dari puasa adalah menahan nafsu, ya memang. Puasa yang  seharusnya merupakan latihan menahan nafsu di siang hari seharusnya dapat  juga kita terapkan di saat berbuka, ya benar!!, yakni menahan nafsu agar tidak berlebihan saat berbuka.

Jika tidak demikian, – apa sebenarnya hakikat puasa yang kita jalani?

Selamat Berpuasa 🙂

Tagged ,

5 thoughts on “Hakikat Puasa Itu?

  1. Ya namanya juga puasa mas Tedy, intinya kan melatih kesabaran,. Termasuk kalau di bulan puasa semua harga barang mahal itu juga untuk melatih kesabaran. Nanti habis lebaran juga turun sendiri, hehe.
    _________
    Tedy : heheh..iy yah pak :mrgreen:

  2. Barang harganya naik ga papa asal bisa beli. Salam kenal dari solo. See you in my blog.

    ___________________
    Tedy : ya pak…tapi lebih banyak orang yang ngga bisa beli…gara2 barang naik 🙁

  3. Kl kekenyangan di saat perut kita kosong seharian bisa-bisa maag.
    Lebih baik dimulai dari asupan ringan seperti makanan pembuka sblm mknan inti 🙂
    Tdk hrs mahal, yg penting bersyukur ibadah puasa lancar.

    Salam kenal,
    classically

    __________
    Tedy : Nah itu mbak…sepakat 🙂
    salam kenal juga 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.